Label

asal (2) bagus (1) bahasa (4) belajar (4) bread love and dreams (1) cool (2) deathly hallows (1) Dream weaver (1) fakta (2) fanfictions (5) ff (3) foto (4) ga bosen-bosen (10) harry potter (1) info (3) iseng (9) jalan-jalan (2) Jepang (7) Joeng-hoon (3) keren (11) Koike teppei (3) Korea (5) korean drama (1) L Hirasawa (3) lagu (3) lyrics (1) melodi (1) menenangkan (2) merdu (2) meyenangkan (8) minat (2) multimedia (1) music (3) my friend (2) photoshop (1) PV (1) sinopsis (1) story (2) Sweden (2) Template (1) terbaru (5) tugas (2) ujian (1) wawasan (4) web (1) Younha (3) YUI (8)

Sabtu, 05 Maret 2011

Find Me ( YUI, Kim Joeng Hoon, Younha, Koike Teppei fanfiction ) part 3

Haii lama ga ktemu!! nih Ff lanjutan yang dibawah.. maaf ya baru bisa di post sekarang! soalnya sibuk *sok sibuk.. haha yaudah deh check it out ajj

Author : L Hirasawa

Joeng hoon terus memperhatikan Yui yang sedang mencatat dengan serius disebelahnya.

"Apakah kau.."

Belum selesai Joeng hoon bicara kata-katanya langsung dipotong Yui.

"Haruskah aku minta pindah tempat duduk juga?"

"Aku cuma ingin tahu apakah kau kehilangan sesuatu?"

Yui berhenti mencatat, dan menatap Joeng hoon.

"Apakah kau menemukannya?"

"Iya, kau menjatuhkannya kemarin saat aku menabrakmu."

"Mana?"

"Tidak bisa diberikan segampang itu, sepulang sekolah tunggu aku di pintu gerbang sekolah."



---



"Kenapa dia lama sekali?"

Yui sudah mondar-mandir di depan gerbang daritadi.

"Sepertinya dia sedang mengerjaiku, lebih baik aku pulang saja daripada seperti orang bodoh disini"



Joeng hoon mempercepat langkahnya dia melewati koridor sekolah yang sudah sepi. Dia melihat dua orang sedang bertengkar.

"Sudah aku bilang aku ingin putus, kau ini tuli atau apa sih?" kata Younha.

"Tidak bisa, kau pikir aku ini mainan yang bisa kau buang kapan saja?" kata Takuya.

"Jadi kau mau apa, memukulku. Lakukan saja kalau berani."

"Kau..."

Takuya mengangkat tangannya ingin menampar Younha. Tapi tangannya ditahan seseorang.

"Tidak boleh memukul perempuan." Kata Joeng hoon.

"Ini bukan urusanmu, lepaskan aku!"

"Sudah aku bilang tidak boleh memukul perempuan!!"

"Kau ini siapa?, sombong sekali." Takuya memukul Joeng hoon dan bibirnya berdarah.

"Kau sudah memukulku? Berani memukulku?"

Joeng hoon menghajar Takuya habis-habisan. Lalu Takuya pergi lari ketakutan. Younha tidak bergerak, dia masih syok dengan kejadian tadi.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Joeng hoon.

"Tidak, ah kau terluka?" Younha menyentuh wajah Joeng hoon.

"Tidak apa-apa ini luka kecil aku pergi dulu."

"Tunggu ada milikmu yang jatuh." Kata Younha.

Dia memungut liontin bintang yang terukir nama keluarga Yoshioka dibelakangnya.

"Apa ini milikmu?, tapi liontin ini...."

Younha menjadi bingung menatap liontin itu dan Joeng hoon bergantian.

"Apa kau tahu tentang liontin ini?, kau tahu mengenali liontin ini?"

"Tentu saja, liontin ini persis dengan milikku, ini liontin..."

Younha tidak menyelesaikan kata-katanya karena Joeng hoon sudah memeluknya.

"Aku menemukanmu, aku menemukanmu." Bisik Joeng hoon ditelinganya.

"Maksudmu?, kau.."

"Apa kau ingat, saat kita masih kecil, 9 tahun yang lalu .Kau memberikan ini untukku?"

Younha merasa bingung, tapi dia merasa harus berpura-pura dan mengendalikan keadaan.

"Ya, tentu saja aku ingat. Dulu aku yang memberikan padamu."

"Siapa namamu?" tanya Joeng hoon.

"Yoshioka Younha."

"Lalu Yoshioka Yui, apa dia kakakmu?"

"Iya dia kakakku."

"Pantas saja, karena namanya aku hampir salah orang. Tapi untung saja aku sudah menemukanmu."



---



Younha berjalan kaki pulang ke rumahnya, dia terus tersenyum.

"Begitu mudahnya aku mendapatkan Joeng hoon. Sungguh keberuntungan yang tidak diduga." Kata Younha pada dirinya sendiri.

"Tapi liontin itu sama persis dangan milikku. Itu adalah hadiah yang di berikan Ibu untukku dan Yui. Jadi liontin itu milik Yui ya?,sayang sekali nee-chan. Tapi aku ingin mengambil milikmu yang ini juga?, tidak apa-apa kan?"

Wajah manis Younha tiba-tiba berubah menjadi penuh dendam dan kebencian.

"Aku akan mendapatkan semua yang aku inginkan, jika aku tidak mendapatkannya kau juga tidak."



---



Yui melangkah keluar dari sekolah musik, dia menenteng sarung gitarnya ditangan kanan.



"Itu dia, cepat." Toma mendorong Teppei.

"Aku malu, temani aku." Kata Teppei.

"Kau ini payah!!"

Toma langsung mendorong Teppei ke hadapan Yui.

"Begini, apa kau tahu siapa aku?" kata Teppei malu-malu.

"Bagaimana aku bisa tahu?" kata Yui dingin.

"Kadang-kadang aku juga jadi model majalah, tidak pernah lihat aku di majalah?"

"Lalu?, apa ada hubungannya denganku?"

"Ya, tidak ada juga sih. Ayahku pemilik sekolah musik disini."

"Begitu?, bukan urusanku."

Yui langsung pergi meninggalkan Teppei yang masih bengong.

"Kau sedang berbuat apa sih?, cepat kejar dia cepat!!!!"kata Toma.

"Iya... aku akan mengejarnya"

Teppei berlari menyusul Yui.

"Kau akan pulang sekarang ya?" kata Teppei.

Yui tidak mempedulikan Teppei dan terus berjalan dengan cepat.

"Rumahmu apakah jauh dari sini?"

Yui menghentikan langkahnya.

"Apa aku berbuat salah padamu?" tanya Yui dingin.

"Tidak ada, mana mungkin kau berbuat salah."

"Kalau begitu mengapa kau terus mengikutiku dari tadi?"

"Aku cuma mau berkata sepertinya aku suka padamu, maukah jadi pacarku?" Teppei memandang Yui penuh harap.

"Apa?? pacar?, apa kau bodoh?"

"Bodoh?, maksudmu apa?"

"Kita tidak saling kenal, aku belum tahu namamu dan kau juga belum tahu namaku. Kita cuma betemu sekali secara tidak sengaja kemarin malam dan sekarang kau bilang kau jatuh cinta?, kalau bukan bodoh namanya apa?"

"Ya aku rasa aku terlalu terburu-buru, tapi aku benar-benar sudah jatuh cinta"

"Aku mau pulang, jangan ikuti aku lagi."

"Iya aku tidak akan mengikutimu, tapi kalau boleh tahu siapa namamu?"

Yui terus berjalan ke depan dan tidak mempedulikan Teppei. Tapi tidak lama kemudian dia menoleh ke belakang.

"Namaku Yoshioka Yui, jika kau mengikutiku lagi aku akan membunuhmu. Mengerti!!!"

Yui pergi berbelok di tikungan dan Teppei melompat-lompat kegirangan.

"Yoshioka Yui.. Aku tahu namanya.. Yuhuu....aku harus meneleponToma"

Teppei mengeluarkan ponselnya dan menelepon Toma.

Toma: Moshi-moshi

Teppei: Toma!!!!!! Aku ada kabar gembira!!!

Toma: jangan teriak begitu, telingaku sakit tahu

Teppei: aku tahu namanya, namanya Yoshioka Yui.

Toma: baguslah, lalu?

Teppei: tadi aku bilang suka padanya.

Toma: secepat itu?, lalu dia menerimamu ya? Soalnya dari nada suaramu sepertinya kau sedang senang.

Teppei: tidak, dia bilang aku bodoh

Toma: apa???

Teppei; iya dia bilang aku bodoh, lalu katanya kalau aku mengikutinya terus dia akan membunuhku.

Toma: Hah?? Lalu mengapa kau senang??

Teppei: aku rasa aku makin suka padanya, dia cewek paling cool yang pernah aku temui.

Toma: benar katanya kau memang bodoh. Sudah ya..

Tuut..tuut.. Toma mematikan ponselnya.



---



Younha mendekati Yui yang sedang merapikan bukunya.



"Nee-chan boleh aku bertanya sesuatu?"

"Tanya saja, ada apa?"

"Masih ingatkah dulu kita pernah diberi liontin yang sama dari ibu"

"Iya aku ingat"

"Tapi aku lihat Nee-chan tidak pernah lagi memakai liontin itu?"

"Sudah hilang, tidak tahu ke mana."

"Oh begitu, aku cuma ingin tanya itu saja"

Younha pergi dan Yui membuka lacinya lagi menatap gantungan kunci ultraman.

"Sudah aku berikan pada ultraman, apakah ultraman terlalu sibuk melawan monster jadi lupa mencariku?" bisik Yui pada dirinya sendiri.



---



Teng..teng..teng..

Jam sekolah usai dan semua murid keluar dari kelas. Joeng hoon menahan Yui yang baru bergegas ingin pergi.



"Itu masalah kertas musikmu." Kata Joeng hoon.

"Kau tahu kemarin aku menunggu di depan seperti orang bodoh.Apakah kau sedang mengerjaiku?"

"Bukan, kemarin ada masalah serius. Dan kertas musik itu..."

"Mana?"

"sudah hilang."

"Apa?, kau menghilangkannya?"

"Kemarin aku taruh disaku tapi kertas itu hilang entah kemana. Lagi pula sepertinya kertas itu tidak begitu penting."

"Apa katamu?, tidak penting?. Pokoknya harus kau temukan."

"Aku bukan sengaja ingin menghilangkannya."

"Aku tidak peduli, kertas itu harus kau temukan."

Yui melangkah keluar kelas. Joeng hoon kebingungan.

"Aissh.. mengapa aku bisa menjatuhkan kertas itu, lagipula kakak Younha benar-benar wanita menyeramkan. Mengapa dulu aku bisa berpikir dia si Hello kitty yang dulu, itu benar-benar tidak mungkin. Kitty itu dulunya sangat manis, penakut,dan gampang menangis bukan wanita dingin seperti dia."

Joeng hoon mengomel pada dirinya sendiri.





To be continued....