Label

asal (2) bagus (1) bahasa (4) belajar (4) bread love and dreams (1) cool (2) deathly hallows (1) Dream weaver (1) fakta (2) fanfictions (5) ff (3) foto (4) ga bosen-bosen (10) harry potter (1) info (3) iseng (9) jalan-jalan (2) Jepang (7) Joeng-hoon (3) keren (11) Koike teppei (3) Korea (5) korean drama (1) L Hirasawa (3) lagu (3) lyrics (1) melodi (1) menenangkan (2) merdu (2) meyenangkan (8) minat (2) multimedia (1) music (3) my friend (2) photoshop (1) PV (1) sinopsis (1) story (2) Sweden (2) Template (1) terbaru (5) tugas (2) ujian (1) wawasan (4) web (1) Younha (3) YUI (8)

Sabtu, 08 Januari 2011

Find Me ( YUI, Kim Joeng Hoon, Younha, Koike Teppei fanfiction ) part 2

Find Me ( YUI, Kim Joeng Hoon, Younha, Koike Teppei fanfiction ) part 2 


 author : L Hirasawa 

Joeng Hoon berjalan sambil melamun dan tidak sengaja menabrak seseorang.. Bruuk...
"Maafkan aku"
Joeng hoon membantu memunguti buku-buku yang berserakan milik orang yang ditabraknya. Gadis yang ditabraknya tidak berkata apa-apa hanya terus memunguti bukunya. Joeng hoon melihat siku orang yang ditabraknya terluka.
"tanganmu terluka?" Joeng hoon menyentuh lengan gadis itu.
"Aku tidak apa-apa" gadis itu bangkit setelah memunguti semua buku dan bergegas pergi.
"Tunggu, ada yang ketinggalan"
Joeng hoon melambaikan selembar kertas musik yang terjatuh.Tapi gadis itu sudah pergi, Joeng hoon menatap kertas musik itu dan ada nama tercantum diatasnya Yoshioka Yui.
"Yoshioka??, apa mungkin dia??"

Joeng hoon berlari mencari-cari tapi tidak menemukannya.Joeng hoon berlari menyusuri tiap kelas, tapi tidak menemukan sosok itu. Gadis dengan rambut sebahu dan tatapan mata yang dingin.
"Apa mencari seseorang?"
Gadis cantik berambut pendek menyapanya.
"Tidak ada apa-apa" kata Joeng hoon lalu pergi.
"Siapa dia?, tampannya." Younha masih membeku ditempat.
"Sepertinya dia murid baru pindahan dari Korea yang dibicarakan orang-orang." Kata Ayumi teman sebangku Younha.
"Dibicarakan orang-orang?, apa dia begitu terkenal?" Younha menjadi penasaran.
"Yang aku dengar dia sangat kaya. Ayahnya salah satu pemilik bank swasta terbesar di Korea. Dan kepala sekolah kita adalah pamannya, dia juga sangat jenius IQnya 146 dan sering menjuarai berbagai olimpiade matematika dan fisika." jelas Ayumi panjang lebar.
"Benarkah dia orang sehebat itu?, sangat menarik." Younha tersenyum.
"Kenapa?, ingin menjadikannya target barumu?, lalu Takuya mau kau kemanakan?"
"Takuya? Aku sudah bosan dengannya. Aku juga berencana mau putus."

---

Yui memeriksa tasnya berulang-ulang dan membongkar semua buku-bukunya tapi dia tidak menemukan apa yang dia cari.
"Kertas itu aku jatuhkan dimana?" tanya Yui pada dirinya sendiri.
"Perhatian semuanya!!"
Seorang wanita berusia 40an memasuki ruangan bersama seorang  pemuda tampan.
"Kita kedatangan murid baru pindahan dari Korea, silakan memperkenalkan diri."
"Apa kabar, namaku Kim Joeng Hoon. Mohon bimbingannya."Joeng hoon menunduk.
"Ah.. tampannya.." murid-murid perempuan saling berbisik dan cekikikan.
Joeng hoon mengangkat kepalanya dan matanya langsung bertemu dengan tatapan mata dingin yang tadi pagi bertemu dengannya. Joeng hoon terkejut,tapi langsung tersenyum kearah gadis itu. Gadis itu langsung memalingkan wajah.
"Di belakang ada bangku yang kosong, di sebelah YoshiokaYui." Kata gurunya.
Joeng hoon tersenyum menuju bangkunya, dan duduk dengan santai.
"Hei, masih ingat aku?" Joeng hoon bertanya pada Yui.
Yui tidak mempedulikan Joeng hoon, dan mengeluarkan buku dari tasnya.
"Buka halaman 54.", kata gurunya.
"Sensei." Joeng hoon mengangkat tangan kanannya.
"Ada apa?"
"Aku  belum punya buku. Bolehkah aku berbagi buku dengan Yoshioka Yui?"
"Berbagi denganku saja?", kata seorang siswi yang duduk didepan Joeng hoon.
"Tidak denganku.."
"Denganku saja.."
"Tidak.. aku saja.."
Kelas menjadi sangat ribut.
"Semuanya diam!!!!!!" bentak ibu guru dan kelas seketika menjadi hening.
"dan Joeng hoon kau boleh berbagi buku dengan Yui." Tambah gurunya.
Joeng hoon langsung menarik bangkunya menuju meja Yui, dan gurunya mulai menerangkan.
"Apa kau masih ingat denganku?"
Yui tidak menjawab dan masih mendengarkan guru yang sedang menerangkan.
"Kenapa tidak menjawab?, apakah kau lupa?"
"Tentu aku ingat, kau yang menyebabkan tanganku luka. Tapi sekarang kita sedang belajar."
"Bagaimana tanganmu sekarang apa sudah diobati?"
"Itu bukan urusanmu, bisakah kau diam?"
"Tidak bisa, aku penasaran. Ingin tahu apakah selama ini kau yang aku cari?"
"Aku tidak mengerti apa maksudmu, dan bisakah kau diam?"
"Tidak bisa karena aku sangat penasaran."
"Aku mohon kau diam!!!!" Yui berteriak.
Seisi kelas langsung menoleh kearah Joeng hoon dan Yui termasuk gurunya.
"Ada apa Yoshioka Yui?" tanya gurunya.
"Bisakah murid baru yang disebelahku berbagi buku dengan yang lain?, aku tidak bisa konsenterasi belajar."
"Ada apa?, apa ada masalah?" tanya gurunya lagi.
"Tidak ada apa-apa sensei, aku akan berbagi buku dengan yang lain." Kata Joeng hoon.

---

"Yang aku katakan benar, di sini ada hantu." kata Koike teppei.
"Kau bicara yang bukan-bukan saja." Kata Toma temannya.
"Aku serius, hantunya bernyanyi dan memainkan gitar. Waktu itu aku di suruh ayahku datang ke sini untuk mengambil dokumen penting. Lal aku mendengar nyanyian yang indah arahnya dari atas, tapi saat aku mencari-cari tidak ada siapapun di sana."
"Kau kebanyakan nonton film hantu."
"Masa kau tidak percaya padaku?, begini saja bagaimana kalau kita datang ke sini malam hari kalau kau tidak percaya."
"Aku tidak punya waktu bermain dengan orang kekanak-kanakan sepertimu." Kata Toma.
"Bilang saja kalau kau takut hantu?" balas Teppei.
"Aku tidak takut, yang aku takutkan kau pingsan di sana dan aku harus menggendongmu." Kata Toma.
"Itu tidak akan terjadi, kita akan menyelidiki hantu malam ini."Kata Teppei semangat.

---


"Nee-chan kau sedang apa?, kamarmu jadi berantakan begini?"
Younha memasuki kamar Yui yang berserakan dengan barang-barang.
"Aku sedang mencari sesuatu?"
"Ya ampun, lihat ini Nee-chan masih menyimpan mainan kita waktu masih kecil. Harusnya disingkirkan saja dan awww.."
Younha mengaduh kesakitan,kakinya menginjak sesuatu.
"Apa ini?"
Younha memungut benda yang tadi diinjaknya sebuah gantungan kunci ultraman.
"Itu, oh dulu hilang. Dan aku dulu mencarinya sambil menangis."
Kata Yui meraih gantungan kunci itu dari tangan Younha. Yui menyimpan gantungan kunci itu di laci.
"Aku mandi dulu" kata Younha pergi meninggalkan kamar Yui.
Yui membuka lacinya lagi dan melihat gantungan kunci ultraman. Kenangan yang manis dan menyenangkan.
"Dulu saat hilang, aku takut sekali. Karena takut kau tidak bisa menikahiku." Kata Yui pada dirinya sendiri.
"Sekarang ultraman seperti apa?, dia dulu anak laki-lakiyang tampan. Mungkin sekarang dia juga sudah lupa janjinya. Dulu waktu masih anak-anak kami memang sangat polos"
Yui tertawa sendiri teringat masa kecilnya dulu.
"Wah.. Nee-chan sedang tertawa? Pemandangan yang sangat jarang terjadi"
Kata Younha yang lewat di depan pintu kamar Yui.
"Katanya kau akan mandi?"
"Memang, tadi aku mengambil handuk. Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa, cuma teringat kenangan masa lalu."

---

"Kita sudah berjam-jam menunggu di sini. Aku sangat mengantuk,  Kita pulang saja." Kata Toma.
"Sudah terlanjur kita harus menunggu di sini sampai pagi"kata Teppei.
"Lagi pula biasanya di cerita-cerita horor hantu itu memainkan piano bukan gitar." Kata Toma
"Ini hantu model baru tahu."
"Apa kau sedang bercanda?, aku ingin tidur dulu." Kata Toma menyandarkan badannya ke dinding.
Tidak lama kemudian Teppei merasa sangat mengantuk dan kepalanya berat, dan kemudian dia tertidur di samping Toma.

---

Yui memanjat pagar sekolah musiknya. Dan saat melompat dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
"Awwww." erang Yui.
Dia lalu masuk lewat jendela belakang seperti biasa, naik ke teras atas dan mengeluarkan gitarnya. Yui mulai memetik gitar dan menyanyi.
"Teppei bangun, kau dengar itu?" bisik Toma pada Teppei.
"Ah, itu hantu yang sedang bernyanyi."
"SStt.. kecilkan suaramu, ayo kita naik ke atas."
Teppei dan Toma berjalan mengendap-endap menuju teras atas.Toma bersiap-siap membuka pintu atas.
"Uwah apa itu hantunya?" kata Toma menatap gadis cantik berambut sebahu sedang bermain gitar.
"Hantunya cantik ya?" kata Teppei.

Yui kaget, dia hanya membeku di tempat dan tidak bergerak, tapi kemudian dia tersadar. Yui bangkit dari duduknya lalu memasukkan gitar pada sarungnya. Dia ingin secepatnya pergi dari sana.
"Tunggu kau mau ke mana?" kata Teppei.

Yui tidak menjawab langsung mendorong Teppei yang menghalangi  pintu,  lalu berjalan keluar. Teppei terjatuh terjengkang di lantai.

"Teppei kau tidak apa-apa?" Toma membantu Teppei berdiri.
"Toma kau lihat tadi aku didorongnya?" kata Teppei antara sadar dan tidak sadar.
"Iya memangnya kenapa?" Toma mulai bingung.
"Rupanya dia gadis cantik bukan hantu?"
"Itu aku juga tahu, kau saja yang suka mengada-ada."
"Dia gadis cantik yang mendorongku dengan kasar, kau tahu?"
"Maksudmu apa sih?, kau sudah gila ya?"
"Aku suka cewek kasar, dia tipeku?, aku harus kenalan dengannya. Mana dia?"
"Sudah pergi dari tadi."
"Toma aku jatuh cinta."
Teppei tersenyum seperti orang gila.
"Kau sudah sinting!"kata Toma.
"Aku harus tahu namanya, harus!!!"


To be continued....


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar