Label

asal (2) bagus (1) bahasa (4) belajar (4) bread love and dreams (1) cool (2) deathly hallows (1) Dream weaver (1) fakta (2) fanfictions (5) ff (3) foto (4) ga bosen-bosen (10) harry potter (1) info (3) iseng (9) jalan-jalan (2) Jepang (7) Joeng-hoon (3) keren (11) Koike teppei (3) Korea (5) korean drama (1) L Hirasawa (3) lagu (3) lyrics (1) melodi (1) menenangkan (2) merdu (2) meyenangkan (8) minat (2) multimedia (1) music (3) my friend (2) photoshop (1) PV (1) sinopsis (1) story (2) Sweden (2) Template (1) terbaru (5) tugas (2) ujian (1) wawasan (4) web (1) Younha (3) YUI (8)

Senin, 04 Juli 2011

You're my new neighbour? part 1/2 (Lee Jinki, Yoona Fanfiction)

anyyeonghasseo! konnichiwa! hallooo! Saya coba bikin FF lagi nih. kali ini ada 2 part. tdnya mau di jdiin 1 part ehh malah kepanjangan.. hehe maaf ya kalau yang ini juga mengecewakan.. hehe Mitte kudasai..

Title : You're my new neighbour?
author: Maul yui chan
main cast : Lee jinki (onew SHINee), Yoona Snsd
supporting cast : SHINee members, YUI (nampang di telpon doang.. hehe)
Genre : Friendship(?)
Rating : 13+ hehe

“Nee, arraseo! Aku akan segera pulang. Baiklah!” klik. Jinki menutup handphonenya. Dan kembali berjalan. Tangannya penuh dengan berbagai macam kantung bahan makanan. Ia membuka satu persatu kantungnya dan memeriksa isinya.
“ Ayam, sawi, tomat, bawang, garam, daging, pisang, jeruk... hmm sepertinya tidak ada yang kurang” kata Jinki masih terus berjalan sambil memeriksa kembali belanjaannya. BUKK!! Tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya dan seluruh belanjaannya bertaburan di jalanan yang cukup ramai itu.
“Aww! Shh sakit sekali” kata seorang gadis berambut panjang yang menabrak Jinki. Jinki bangun dan membantu gadis itu berdiri.
“Gwenchana yo?” tanya Jinki khawatir.
“ Nee,Gwenchana. Ahh maaf karena aku barang mu jadi berantakkan. Biar ku bereskan” kata gadis itu dan mulai memungut barang belanjaan jinki yang berserakkan. Jinki ikut membantu gadis itu.
“Yap, ini yang terakhir” kata Jinki sambil memasukkan barang terakhir ke kantungnya lagi.
“ Sekali lagi aku minta maaf. Salahku tidak memperhatikan jalan padahal sekarang sedang ramai. Jeongmal mianheo!” kata gadis itu sambil membungkukkan badannya. Rambut panjangnya tejatuh kedepan.
“ Ahh tidak! Aku juga salah karena berjalan tidak hati-hati” kata Jinki sambil tersenyum.
“ Ahh tidak tidak! Jika saja aku tidak menggunakan ponsel di saat seperti ini pasti aku tidak akan menabrakmu” kata gadis itu lagi ia terdiam sejenak dan kembali berkata “Bagaimana kalau kubantu membawanya. Rumahmu dimana?” tawar gadis itu segera tanpa persetujuan Jinki ia mengambil kantung belanjaan Jinki.
“ Ehh tidak usah! Aku bisa membawa semuanya sendiri” kata Jinki.
“ Tidak apa! Anggap saja ini bayaran atas kesalahanku tadi!” kata gadis itu sambil terus berjalan. Jinki menghampiri gadis itu dan berjalan di sebelahya.
“ Ahh aku belum tahu namamu tuan. Siapa namamu tuan?” tanya gadis itu pada jinki.
“ Jangan panggil aku tuan rasanya sudah tua sekali jika di panggil begitu haha” kata Jinki sambil tertawa.
“ Haha sou desu ka? Baiklah kalau begitu, siapa namamu?” tanya gadis itu lagi.
“ Jinki.. Lee Jinki. Tadi sepertinya kau menggunakan bahasa jepang. Kau bisa berbahasa jepang?”
“ Ya, aku cukup mahir. Tinggal di jepang selama 3 tahun cukup membuatku mahir menggunakannya” jawab gadis itu sambil tersenyum.
“ Waahh aku tidak bisa menggunakan bahasa jepang tapi aku mahir menggunakan bahasa mandarin”
“ Jinjja?”
“ Nee, ahh iya kau sudah tahu namaku. Siapa namamu?”
“ Ahh iya aku lupa memberitahumu, namaku..” tiba-tiba Ponsel gadis itu berbunyi. Gadis itu mengambil ponselnya dari dalam saku celanannya ia melihat layar ponselnya dan membuka Flip ponselnya.
“ Moshi-Moshi.. Yui neechan.. Ee.. Hounto? Hai wakatta, ee ja mata!” gadis itu menutup Flip ponselnya.
“ Temanmu dari jepang?” tanya Jinki pada gadis itu.
“ Nee, dia bertanya apa aku sudah tiba di korea” jawab gadis itu tersenyum
“ Kau baru kembali dari jepang?”
“ Nee”
“ Tadinya kukira kau sedang berjalan-jalan”
“Aku memang sedang jalan-jalan melihat Seoul setelah 3 tahun kutinggalkan. Ternyata tidak banyak yang berubah ya?” kata gadis itu tersenyum menatap sekeliling.
“ Ahh itu apartemen kami” kata Jinki ketika sudah mendekati sebuah gedung, di dekat pintu masuknya tertulis ‘Jiyoo Apartement’.
“ Baiklah! Ini belanjaanmu.” Kata gadis itu memberikan kantung belanjaan Jinki ketika sudah sampai didepan apartemen Jinki.
“ Kau tidak mau mampir dulu?” tanya Jinki
“ Ahh tidak usah, masih banyak yang harus ku urus atas kepindahanku.” Jawab gadis itu tersenyum.
“ Semoga kita bertemu lagi ya Jinki-ssi. Sampai Jumpa!” gadis itu membungkukkan badannya. Dan berjalan meninggalkan Jinki.
“ Hei nona!” Jinki berusaha memanggil gadis itu tapi wanita itu sepertinya tidak mendengar teriakkannya.
“ Padahal aku belum tahu namanya” bisik Jinki pada dirinya sendiri. Lalu ia membawa masuk belanjaannya kedalam gedung apartement.

***

“Aku pulang!” salam Jinki ketika dia membuka pintu apartementnya. Langsung saja terdengar langkah-langkah gaduh. Lalu muncul 4 Namja yang lebih muda dari Jinki. Mereka berlima biasa dipanggil SHINee.
“ Hyung! Kau lama sekali. Kami sampai khawatir. Kami kira terjadi apa-apa padamu!” kata salah satu Namja yang bernama Taemin.
“ Kenapa kau begitu terlambat Hyung?” tanya Namja lain yang bernama Ki Bum atau biasa di panggil key.
“ Maafkan aku tadi ada kejadian tak terduga” jawab Jinki.
“ Kejadian apa?” tanya Namja yang bernama Jonghyun.
“ Kejadian kecil. Tadi barang belanjaanku jatuh karena tertabrak seseorang” jawab Jinki sambil tersenyum.
“ Tapi kau tidak apa-apa kan Hyung? Ada yang terluka?” tanya Key.
“ Tidak. Aku baik-baik saja! Sudahlah kalian ini berlebihan sekali” kata Jinki sambil tersenyum.
“ Benar. Kalian ini bagaimana, Onew Hyung kan baru pulang kenapa kalian malah membuatnya tambah lelah?!” omel namja yang paling tinggi, Minho. Onew adalah nama panggilan Jinki.
“ Ahh benar benar apa kata Minho. Sini Hyung biar aku bantu” kata Jonghyun sambil mengambil kantung-kantung belanjaan Jinki.
“Kau membeli bermacam-macam bahan ya hyung? Baiklah kalau begitu hari ini kita makan ayam goreng saja!” kata Key setelah melihat isi kantung-kantung tersebut. Selagi Key dan Jinki menyiapkan makan malam member SHINee yang lain sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Sementara Taemin dan Minho sedang bermain game Winning eleven, Jonghyun berbaring di sofa sambil menelpon pacarnya, Shin Se Kyung. Jika Jonghyun sedang berbicara di telepon bersama Se Kyung bisa sampai berjam-jam, sampai-sampai telinganya melebar selebar kembang kol pun ia tak akan sadar.
“Ayoo semuanya, makan malamnya sudah siap!” teriak Key. Tapi ketiga namja itu tidak mengubrisnya. Key yang mudah marah jika sudah menyangkut masalah makanan menjadi kesal, berjalan menghampiri ketiga namja tersebut.
“Yak!! Bling-Bling, Charismatic Flame, Maknae. Kubilang cepat makan!” teriakan Key mampu membuat mereka bertiga kaget. Taemin dan Minho segera merapikan Joystick game player mereka.
“ Chagiya, sudah dulu ya Key eomma sudah mulai marah-marah. Daghh Saranghae Se Kyung!” kata Jonghyun pada Se Kyung di seberang sana dan segera menutup flip ponselnya lalu berlari ke ruang makan meniggalkan Key yang berdiri marah.

***

“Nee, eonni aku baru saja selesai mengurus apartement yang akan kutinggali dari seorang agen. Nee? Ah nee aku sudah menemukkan apartement yang cukup bagus. Baiklah setelah aku selesai merapikan barang-barangku aku akan segera menemuimu eonni, nee arraseo! Sudah ya!” Yoona menutup Flip ponselnya dan kembali berjalan sambil melihat alamat yang tadi diberikan oleh agen apartement padanya.
“ Ahh ini dia!” katanya pada dirinya sendiri sambil menatap gedung itu. ‘Jiyoo Apartement’ begitu tulisan yang ada di kertas dan di gedung itu. Ia memasukkan kertas berisi alamat itu kedalam saku celanannya dan berjalan memasuki gedung apartement itu. Ia berjalan menghampiri meja Resepsionist.
“ Ahh Maaf, aku mau mengambil kunci apartement yang tadi baru saja di urus.” Kata Yoona pada seorang Resepsionis.
“ Atas nama siapa, nona?”
“ Im Yoona”
“ Sebentar ya!” kata Resepsionis itu sambil melihat ke sebuah komputer. Dan mengambil sebuah kunci.
“ Apartement no 1420, di lantai 5. Ini kuncinya, nona” kata Resepsionis itu sambil memberikan Yoona sebuah kunci.
“ Gamsahamnida” kata Yoona lalu segera masuk kedalam Lift dan menekan angka 5.
Ting!
Pintu Lift terbuka di lantai 5. Yoona berjalan menelusuri koridor apartement lantai 5 itu. Dia memperhatikan nomor yang tergantung di setiap pintu apartement itu. Yang paling dekat dengan lift bernomor 1412 berarti apartemennya berada 8 pintu setelah pintu itu.
Yoona sudah tiba di depan pintu bernomor 1418 dan yang bernomor 1419 berada di seberang pintu 1418. Dia segera berjalan ke arah pintu bernomor 1420 dan membukannya. Di seberang apartemennya adalah apartement dengan no 1421. Apartement 1420 dan 1421 adalah apartement yang berada paling ujung di lantai 5. Yoona berjalan masuk kedalam apartementnya ia memperhatikan sekeliling. Banyak barang yang harus dia beli untuk keperluannya. Ia harus pergi ke toko perabotan tapi sebelumnya ia akan membersihkan apartement barunya dulu.

***

“Huh! Kenapa harus aku yang membuang sampah-sampah ini? Mentang-mentang Onew Hyung sedang keluar” keluh Taemin sambil membawa sekantong besar sampah untuk dibuang di depan apartement agar di ambil oleh truk pengangkut sampah besok pagi. Ia berjalan dengan susah payah sambil menyeret kantung sampah yang berat itu.
“ Hyung-hyungku itu memang keterlaluan! Awas saja akan kubalas!” Taemin memencet tombol lift sambil mengomel.
Ting! Pintu lift terbuka. Dan banyak kardus barang yang berusaha di keluarkan oleh seorang gadis berambut panjang dia hanya dibantu oleh seorang kurir barang. Jumlah pengangkat barang dengan jumlah barang yang harus diangkat tidak sesuai. Mau tak mau Taemin merasa kasihan dan membantu gadis itu membawa kardus-kardus barang itu.
“ Aigoo~, apa yang kau lakukan?” tanya Yoona pada Taemin.
“ Hehe kulihat sepertinya Noona dan Ajusshi ini membutuhkan bantuan, jadi aku berniat membantu!” kata Taemin lalu mengangkat 2 kardus besar sekaligus.
“ Te.. Terimakasih. Tapi kau tidak perlu membawanya seperti itu berbahaya” kata Yoona.
“Tidak apa-apa. Barang-barang ini harus aku bawa kemana?”
“ Ahh bawa saja ke ujung koridor. Ta ..tapi apa kau yakin? Ujung koridor cukup jauh lho.” Kata Yoona Khawatir.
“Tidak apa-apa” kata Taemin lalu berjalan dengan pandangan yang tertutup kardus. Ketika sudah sampai di ujung koridor karena tidak melihat ia menabrak dinding dan seketika itu Taemin oleng dan terjatuh dengan bunyi yang cukup keras sehingga membuat penghuni apartement 1421 berhamburan keluar.
“ Omo! Taeminnie apa yang terjadi padamu?” teriak Key panik.

to be continued...

jangan lupa TBC yaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar